Berhubung sebentar lagi pilkada DKI Jakarta, jadi ingat sama salah satu kuliner legendaris Betawi satu ini. Yak, memang nggak ada hubungannya sih, wkwk… tapi cuaca panas belakangan ini emang bikin pengen makan-makan yang raw and fresh gitu.
Asinan Betawi adalah salah satu kuliner legendaris dari Jakarta yang memadukan rasa segar, asam, pedas, dan manis dalam satu sajian. Hidangan ini tak hanya menawarkan kenikmatan rasa, tetapi juga menyimpan cerita panjang tentang sejarah dan budaya masyarakat Betawi.
Boleh dibilang, Asinan Betawi adalah salad sayur dengan kearifan lokal khas Jakarta yang terbuat dari campuran sayuran segar, buah-buahan, dan bumbu yang disiram dengan kuah asam pedas manis. Bahan-bahan utama yang biasa digunakan dalam asinan Betawi meliputi timun, kol, taoge, kentang rebus, dan berbagai jenis buah seperti nanas, mangga muda, atau pepaya muda. Semua bahan ini disajikan dalam keadaan segar dan dicampur dengan bumbu yang terdiri dari kacang tanah, cabai, cuka, gula merah, dan garam. Kuah yang dihasilkan dari perpaduan bumbu ini memberikan rasa yang asam, pedas, manis, dan sedikit gurih, menciptakan sensasi rasa yang menggugah selera.
Meskipun asinan Betawi terbuat dari bahan-bahan yang sangat sederhana, rasanya segar dan cocok disantap dalam cuaca panas, menjadikannya hidangan yang sangat populer apalagi di hawa panas Jakarta yang kejam seperti Ibukota.
Asal-Usul
Sebagai ibu kota Indonesia, Jakarta memiliki keberagaman budaya yang dipengaruhi oleh berbagai suku bangsa, mulai dari Betawi, Tionghoa, Melayu, hingga Arab.
Asinan Betawi diduga berasal dari pengaruh masakan Tionghoa yang juga memiliki tradisi membuat hidangan salad dengan bumbu kacang dan bahan segar. Hal ini juga dapat dilihat dari rasa asin yang dominan yang didapat dari sawi asin dimana sawi asin dibuat dengan cara fermentasi rendaman air cuka dan asam garam.
Namun, masyarakat Betawi menyesuaikan resep tersebut dengan bahan-bahan lokal yang mudah didapat, serta menambahkan cita rasa yang lebih beragam, seperti asam, manis, dan pedas. Disebut asinan karena rasa asin yang dominan pada kuliner ini.
Bahan-Bahan Utama
Keistimewaan dari asinan Betawi terletak pada penggunaan bahan-bahan segar yang berpadu dengan bumbu kacang yang gurih, serta kuah asam pedas manis yang memberi rasa unik pada setiap suapan. Berikut adalah beberapa bahan utama dalam asinan Betawi:
- Sayuran Segar: Sayuran yang digunakan dalam asinan Betawi biasanya terdiri dari timun, kol, dan taoge. Timun memberikan kesegaran, sementara kol dan taoge menambah tekstur renyah pada sajian ini. Biasanya, sayuran tersebut dipotong kecil-kecil atau diserut agar mudah dimakan.
- Buah-Buahan: Buah-buahan seperti nanas, mangga muda, atau papaya muda sering dijadikan bahan utama dalam asinan Betawi. Buah-buahan ini memberikan rasa asam yang segar dan menjadi pelengkap sempurna bagi rasa manis dan pedas dari bumbu.
- Bumbu Kacang: Bumbu kacang yang digunakan dalam asinan Betawi adalah campuran kacang tanah goreng, cabai, cuka, gula merah, dan garam. Bumbu ini akan dihaluskan dan dicampurkan dengan air untuk membuat kuah yang kental dan beraroma. Kacang tanah yang dihaluskan memberikan rasa gurih dan tekstur yang sedikit berpasir, sedangkan cuka menambah kesegaran dan keasamannya.
- Kentang Rebus: Kentang rebus yang dipotong dadu juga menjadi salah satu bahan dalam asinan Betawi. Kentang memberikan rasa lembut dan kenyal yang seimbang dengan rasa pedas dari cabai dan asam dari cuka.
- Tahu dan Tempe: Di beberapa versi, asinan Betawi juga dilengkapi dengan tahu atau tempe yang digoreng hingga renyah. Tahu dan tempe memberikan rasa gurih dan kaya protein, menjadikannya lebih mengenyangkan.
Cara Penyajian
Asinan Betawi disajikan dengan cara yang sangat sederhana, tetapi sangat menggugah selera. Semua bahan yang sudah dipotong-potong atau disiapkan sebelumnya, seperti sayuran segar, buah-buahan, dan kentang, akan dicampurkan dalam satu wadah besar. Setelah itu, kuah bumbu kacang yang sudah disiapkan akan dituangkan di atasnya, lalu diaduk hingga semua bahan terbalut rata dengan bumbu.
Dalam beberapa penyajiannya, asinan ini sering kali diberi taburan bawang goreng dan kerupuk pasir di atasnya untuk menambah aroma dan rasa gurih. Juga dilengkapi kerupuk mie yang warnanya kuning, duh sedep banget ini kerupuk selain karena bentuknya yang lucu juga rasanya yang menambah rasa gurih ke makanan.
Asinan Betawi tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya Jakarta. Hidangan ini sering kali disajikan dalam berbagai acara, baik itu acara keluarga, perayaan, atau sebagai makanan kaki lima yang mudah ditemukan di pinggir jalan. Meski merupakan kuliner sederhana ala rakyat, hidangan ini tetap cocok dibawa sebagai sajian level up di kelas atas.
Buat yang belum pernah nyoba asinan Betawi, wajib deh nyoba kuliner salad lokal satu ini…