Sudah dua kali berkunjung ke Bakmi Sedjuk di Malang yang berlokasi di Jalan Tenes belakang Mall Olympic Garden persis, sejajar dengan tempat-tempat makan hits lainnya. Meski posisinya strategis, sebagaimana syarat waralabanya, Sedjuk mestilah berada di tempat terbuka namun agak sunyi. Makanya dari luar nggak terlalu keliatan plang atau neonsign besar-besar. Hanya sekotak logo bernuansa hijau-putih yang auranya terlihat sejuk dan ‘mahal’.
Bakmi Sedjuk ini bukan punya Soleh Solihun, ya. Kang Soleh sepertinya cuma brand ambassador, atau dia bilang ‘model iklan bakmi’. Jadi wajar aja kalau ada banyak foto Kang Soleh di mana-mana.
Ambiance
Bakmi Sedjuk Malang ini tempatnya unik. Menempati ex bangunan rumah jaman dulu dengan eksterior yang tidak banyak diubah, kesan-kesan homy dan vintagenya dapet banget. Di bagian depan, terdiri dari lobi dan ruangan-ruangan kecil di mana terdapat meja kursi yang bisa diisi 4-6 orang. Lebih privat dan aman kalau bawa anak kecil, ributnya di ruangan itu doang hihi.
Interior ruangan dengan tegel kunci, jendela kaca mozaik, lampu-lampu terang temaram bikin kita merasa masuk rumah, tapi bukan rumah gue :))
Masuk ke dalam lagi di belakang kasir, ternyata ada ruangan luas terbuka semi outdoor dengan meja kursi yang tersusun rapi. Suasananya sama sejuknya seperti di ruangan depan, mungkin ditambah angin dari luar.
Harga dan Menu Bakmi Sedjuk
Klik link Menu Bakmi Sedjuk ini atau bisa juga diakses lewat QR code. Kalau bingung mau pesan mana, pilih saja menu paling basic, ada bakmi ayam oven yaitu bakmi yang sudah dilengkapi topping paha boneless oven, pakcoy, dan kuah gurih.
Kalau mau ada tambahannya, ada bakmi ayam oven yang plus bakso atau pangsit rebus atau dua-duanya. Lalu kalau mau advance lagi, bakmi ayam oven sambal matah, siram keju, dll. Tapi menurut saya sih, cobain dulu bakmi ayam oven original (plus bakso/pangsit boleh) supaya tahu taste dasarnya bakmi Sedjuk ini sudah enak padahal menu paling sederhana.
Mienya kenyal, potongan ayamnya tebal-tebal dan juicy, kuahnya gurih, bumbu-bumbuannya juga bisa kita customize sendiri dengan aneka saus yang tersedia di meja. Ada kecap manis, kecap asin, dan chilli oil.
Menu lain yang mesti dicoba adalah bakmi ayam O.G yang tampilannya vintage ala-ala bakmi original chinese gitu, yang pakai ayam rebus jahe, bawang putih cacah, dan daun ketumbar. Must try karena rasanya anget banget di perut.
Buat yang ngerasa belum makan kalau cuma makan mie, tenang..di Sedjuk juga ada menu-menu nasi. Saya belum pernah, karena ekspektasi saya kalau ke warung bakmi ya makan mie. Tapi kata orang-orang, nasi goreng kecombrangnya rekomended. Suatu saat saya coba deh, cuma masih pengen eksplor bakmi-bakmiannya dulu.
Terus untuk pelengkap-pelengkapnya ini juga bisa dipesan terpisah. Semisal bakso kuah, bakso goreng, tahu lada garam, pangsit kuah, dll. Cocok buat yang makan ramean, biar pelengkapnya juga dihabiskan bareng-bareng.
Porsi semangkuk Bakmi tidak kurang tidak lebih. Cukup banget bikin kenyang apalagi kalau dihabiskan nguyup kuah kaldunya (enak soalnya, eman kalau disisain banyak!).
Naaahh kalau minumannya nih saya hanya pernah coba kopi sedjuk dan vanilla iced tea. Untuk kopi, ini enak banget… kopi susu gula arennya kerasa, tapi nggak kemanisan, juga cukup strong buat saya. Sedangkan vanilla ice tea ini juga seger banget, dan lagi-lagi nggak kemanisan. Pas ke sana, pas banget ada promo vanilla ice teanya free asalkan kita beri ulasan di Google Review.
To be clear, harga bakmi di sini jelas bukan harga kaki lima ya (habis lihat reels yang bilang ini bakmi enak, harga kaki lima, trus postinganya digeruduk netizen). Start from 38.000 untuk menu paling basic, tentu berkali lipatnya dari bakmi kaki lima, kan?
Saya mau jujur aja karena nggak semua orang sempat persiapan sebelum masuk ke tempat makan. Barangkali ada yang nraktir teman atau keluarga banyakan, bisa ditimbang dulu dengan budget dan kesiapannya.
Saya sempat membungkus bakmi karena salah pesan. Dikemas dalam bowl cokelat dengan logo Sedjuk, sampai rumah mie dimasukkan ke dalam kulkas baru dimakan esok harinya setelah didiamkan di suhu ruang. Sayang banget kemarin nggak sekalian bungkus kuah, tapi mienya tetap enak dimakan campur chilli oil dan pangsit. Kalau gitu, ini mie emang beneran aslinya enak.
Untuk service, hygiene, dan fasilitas lainnya, jempolin juga nih. Saya sempat ke toilet dan musholanya, bersiihh banget. Mukena-mukena seragam berwarna hijau tertata rapi di rak, karpet sajadahnya empuk, dan musholanya juga bersih. Toiletnya juga wangi, bersih, air banter, tisu lengkap.
Tahu yang bikin customer tambah senang? Tersedia rak toilettries yang beneran berisi sabun cuci muka, pembalut, pantyliner, dan tisu. Saya baru kali ini lihat resto yang menyediakan fasilitas toilettries privat kayak gini. Saya yakin hal-hal ini pernah sangat membantu para customer yang membutuhkan.
Overall, menikmati sajian di Bakmi Sedjuk Malang jadi pengalaman makan yang menyenangkan. Hidangan enak, menu banyak pilihan, suasana sejuk dan homy, layanan baik, dan fasilitas lengkap.
Karena sistemnya waralaba, sangat mungkin pengalaman makan di Sedjuk di kota-kota lain berbeda dengan pengalaman saya. Kalau yang di sini tentu pas ada rezeki mau-mau aja balik ke sini untuk nyoba menu-menu yang lain.
Meski di Malang ada banyak banget tempat makan yang menjual menu mie-mie an, dari kaki lima sampai resto mahal, Sedjuk merupakan pilihan yang tepat kalau kita pengin makan mie dengan slay, naik level. Bersama kawan-kawan atau keluarga, semuanya cocok.