bakso goreng di Malang
Brands Rekomendasi

Battle Bakso Goreng di Malang, Si Bulat yang Banyak Penggemarnya

Selain ada bakso kuah, Malang juga punya bakso goreng ayam yang belakangan ini kepopulerannya menanjak. Beberapa gerai bakso goreng di Malang bisa ditemui di pelataran supermarket, di tempat wisata, atau di pasar-pasar modern.

Bakso goreng bukan basreng. Cara masak bakso goreng ini bukan bakso biasa yang udah jadi lalu digoreng ya (kalau ini enak dimakan jadi penyetan), melainkan dari adonan bakso yang langsung digoreng bulat-bulat.

Sejauh ini, saya baru mencoba 5 gerai bakso goreng yang ada di Malang, masing-masing gerainya ramai didatangi pembeli yang artinya pasar bakso goreng ini sangat prospektif. Sementara ini belum nemu gerai lain baru lagi untuk dicoba. Kalau teman-teman ada rekomendasi, boleh banget usulin di kolom komentar ya!

Bagoplek

Gerainya utamanya ada di Pasar Oro-Oro Dowo, si paling uantriiii kudu nunggu setengah sampai satu jam untuk dapetin sebungkus bakso goreng bulat dengan harga @3500.

bakso goreng oro oro dowo

Nggak salah emang kalau pembeli bela-belain antre sampai ada jastipnya sekali pun. Tekstur luar baksonya kering tapi dalamnya lembut dan masih bervolume untuk dikunyah-kunyah. Kenyalnya ada, garingnya juga dapet. Rasanya juga gurih apalagi saat dicocol dengan sambal merah yang tastenya sejenis dengan sambal Bangkok atau sambal dimsum, beuuhh.. susah mau setop makan cuma satu biji. Udah belain antre, kok makan cuma satu biji? Yang bener aja, rugi dong!

Eh tapi kalau nggak mau antre, Bagoplek bisa didapatkan di teras Superindo Dieng dan Superindo Sutami. Meski tidak selalu dapat yang fresh baru digoreng, ya nggak apa-apa, si Bagoplek tetep empuk kok meski dalam keadaan dingin. Bentuknya juga tetap bulat nggak jadi kempes atau kisut. Saking lezat dan sempat merajai pasar baso goreng di Malang, tentu saja Bagoplek jadi benchmarking bakso goreng-bakso goreng pendatang baru lainnya.

Bagoplek
Pasar Oro-Oro Dowo, Jl.Merbabu , Pelataran Superindo Sutami&Dieng
Buka 07.00 – 10.00

Beboncol

bakso goreng Beboncol

Beboncol ini lokasinya di Jl. Kertanegara, Singosari, tempat berderet jajanan-jananan dan kafe-kafean. Kayaknya dari kelima kedai, cuma Beboncol ini gerai yang punya menu lain selain bakso goreng.

Bakso gorengnya Beboncol sedikit berbeda. Isiannya tidak kopong sama sekali, malah padat kayak batagor. Rasanya juga beda dari bakso goreng lainnya, mungkin karena ada volumenya itu. Lalu sajiannya juga nggak berbentuk bulat-bulat melainkan sudah dipotong-potong bite size. Thus, disediakan tusukan lidi untuk makannya.

Sambal spesial yang dijagokan oleh kedai Beboncol memang enak, tapi kayaknya nggak tahan lama karena dibesokin muncul buihnya. Selain itu kekurangannya kalau baksonya terpapar udara kelamaan, jadi agak keras dan liat.

Harga bakso goreng Beboncol cuma 10rb/porsi, jadi tidak dihitung bijian yah. Karena lokasinya paling dekat dengan rumah, buat saya sih tetap luv yaahh Beboncol ini.

Beboncol
Jl. Kertanegara, Candirenggo, Singosari
Buka 14.30 – 21.00

Bakso Goreng Klojen

source: TribunJatim
*monmaap banget malah nggak punya foto sendiri saking gupuhnya antre

Bakso goreng Klojen ini baru buka sekitar beberapa bulan terakhir, tempatnya ada di dalam Pasar Klojen. Tapi meskipun baru, antreannya sudah turah-turah sampai harus waiting list.

Tadinya tidak berekspektasi lebih sama vendor baru karena kayaknya sih nggak ada yang bisa ngalahin Bagoplek ya, tapi ternyata bagor Klojen ini enak bangeett. Mampu menyamai Bagoplek dari segi tekstur yang empuk, kulit yang garing, dan sambal yang–sayangnya, biasa aja kayak sambal bakso yang kental merah-merah itu.

Ukuran bulatannya juga besar-besar dan nggak kempes maupun liat ketika digigit dalam keadaan dingin. Rasa gurih ayamnya juga kerasa. Ih amaze banget deh pendatang baru ini kok bisa pinter bikin formula bahan dan goreng yang matang merata. Kayaknya beli 10pcs masih kurang, andai aja bisa dihangatkan lagi untuk besok-besoknya.

Harganya (terakhir masih promo), 10rb/5pcs. Borong ajalaahh kalau beli, dan semoga bisa memperluas pasar dengan buka cabang/outlet kecil di tempat lain kayak seniornya.

Bagor Klojen
Pasar Klojen, Jl. MH Thamrin
Buka 07.00 – 10.00

Bakso Goreng Juwara

bakso goreng Juwara

Sepertinya merek ini menyasar konsumen upper level. Pertama karena dia buka di lokasi mahal seperti kawasan heritage Kayutangan dan Mall Olympic Garden. Belum apa-apa tempatnya udah mahal, makanya harganya pun paling mahal dengan varian 13rb/4pcs, 25rb/pcs, 40rb/10pcs, 55rb/15pc (pusing gak tuh ngitungnya? iyaa, pusing).

Sayangnya saya belum pernah lihat proses penggorengan bagor Juwara ini karena diambil dari showcase yang ready stock. Jadinya hanya bisa menebak dari bentuk baksonya yang mekar, ini asalnya dari bakso yang sudah jadi kemudian dikerat-kerat dan digoreng? Dari tekstur kulit dan volume yang ‘adaan’, jelas berbeda model dengan Bagoplek atau Bagor Klojen. Menarik juga sih, nanti mau intip dapurnya kapan-kapan.

Soal rasa, agak lain juga nih. Tidak segurih yang lain tapi masih enak dinikmati, masih ada hint ayamnya. Namun karena berasal dari bakso yang sudah jadi kemudian digoreng, pas digigit jadi hampos (plis apa ini bhs Indonesianya?). Apa yaaa, nggak ada tekstur garing di luar lembut di dalam gitu. Ya sudah, begitu saja dari luar sampai dalam. Tapi, bentuk mekar ini kan memang menarik ya, akan sangat cantik dikemas dalam mangkuk cokelat menyembul-nyembul gitu.

Sambalnya enak. Sayangnya ya, tidak ada yang terlalu istimewa dari bakso goreng Juwara baik rasa maupun harga. Tapi sepertinya mereka memang naruh investasi banyak di branding, sih.

Bakso Goreng Juwara
Jl.Basuki Rahmat (Kayutangan) dan Mall Olympic Garen (MOG) Lt.3
Buka 11.00 – 22.00

Bagor Talik

bakso goreng Talik

Bagor Talik ini konsepnya kaki lima di pinggir Jalan Retawu, sebrangnya toko buku Dian Ilmu. Menempati gerobak berwarna oren kemerahan menyala, gampang aja sih ditemui apalagi posisinya di perempatan kayak gitu.

Sesaat saya melirik adonan bakso dikeluarkan saat memesan bagor yang harganya 15rb/5pcs. Kirain mau digorengin bakso yang baru, ternyata enggk yaa, mbaknya ambil di showcase yang sudah ready. Beli 30rb untuk 10pcs tentunya menyimpan asa yang tinggi dong ya.

Begitu sampai rumah, minyak yang diserap sama kertas cokelat pembungkus cukup banyak. Lalu ketika bagornya dipotong, isiannya kopong bangeettt. Jadinya bingung nih, berasa makan kulit doang yang sejujurnya kering dan alot juga untuk dikunyah sih. Ini kenapa ya, apa gorengnya terlalu kering sampai ke dalam hingga dalamnya ikut kering?

Taste bakso ayam-nya juga hampir nggak berasa. Tapi sambalnya cukup enak, paling mirip sambal Bangkok dan bisa buat dicocolin apa ajalah, kentang goreng, tahu goreng, sosis, dan lain-lain.

Rasanya Bagor Talik masih jauh sama empat merek sebelumnya. Mesti jujur kalau jauh di bawah ekspektasi. Kalau aja ada sesuatu lebih yang bisa dikunyah sehingga rasa ayamnya kerasa sih lumayan aja untuk harga segitu, sayangnya yah enggak ada.

Bagor Talik
Jl. Retawu (perempatan Dian Ilmu)
Buka 09.00

Eh tapi tahu nggak sih, kalau dalam resep bakso goreng itu memang isiannya kopong bukan padat. Kuncinya ada di cara menggoreng pakai minyak panas dengan api kecil selama 30 menit. Kalau isiannya berhasil kopong, maka kulitnya akan kokoh dan tetap bulat. Sedikit kepeleset dalam mengatur api, kemungkinan isian baksonya masih tetap padat dan kulitnya akan kisut ketika dingin (mungkin ini alasan si Beboncol memotong-motong bagornya karena isiannya padat).

Namun, kopong bukan berarti kosong banget sih menurut saya..tuh resepnya Chef Devina aja ada isinya kan. Karena kalau kosong jadinya berasa makan pani puri dari Prindavan, ahahahah… Again, ini murni review saya pribadi yaaa yang pasti subjektif menurut selera so nggak perlu baper. Daripada baper mending bagor, krik.

Jadi siapa juaranya bakso goreng di Malang? Sejauh ini Bagor Klojen paling worth dari segi harga dan rasa. Yuk, nunggu bagor lain yang bisa dicobain lagi!!

6 Comment

  1. Paling penasaran ama Bagoplek nih. Jadi emang kudu pagi2 ke pasar lalu antri ya biar ga terlalu lama nunggunya. Beli 10 cukup gak sih apa sekalian 20 biar puas? Wkwkw

  2. Bagoplek Oro Oro Dowo mah ngga ada obat. Pas ke Jakarta aku pernah nyoba bagoplek macem gini, masa harganya sebiji 25k, haduh keburu migrain. Tapi karena penasaran mah nyobain aja. Beneran, ngga seenak yang di Malang! Tapi belum pernah nyoba yang di Klojen sih. Mau nyoba Bakdo Goreng Juwara juga ah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *



Share this…