Asian Food Catatan Dapur Lifestyle

Apa itu Omakase? Ketika ‘terserah’ Berubah Jadi Makanan Mahal

Dilansir dari situs Michelin Guide, omakase adalah sebuah pengalaman makan yang unik dalam tradisi kuliner Jepang, di mana para tamu mempercayakan pilihan menu sepenuhnya kepada chef. Secara harfiah, artinya “i leave it to you” alias terserah kau sajalah, cep.

Konsep ini tidak hanya menekankan pada kelezatan makanannya, tapi juga pada skill chef, keindahan penyajian, dan penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi yang biasanya langka alias musiman. Biasanya resto omakase menciptakan vibes suasana yang elegan dan artistik, membuat setiap hidangan menjadi sebuah karya seni.

Dalam bukunya yang berjudul The Story of Sushi, penulis dan akademisi Trevor Corson menjelaskan bahwa omakase adalah ungkapan dari pelanggan ketika mereka duduk di depan bar sushi. Di Jepang, banyak bar sushi tradisional bahkan tidak menyediakan menu sama sekali. Hal ini menciptakan pengalaman yang lebih personal, di mana setiap hidangan disiapkan berdasarkan keahlian dan kreativitas chefnya.

Lebih Dekat dengan Chef

Salah satu aspek menarik dari omakase adalah interaksi langsung antara tamu dan chef. Ketika menikmati hidangan, para tamu berada dalam posisi  dapat melihat langsung bagaimana chef menyiapkan makanan dan merasakan setiap karya yang ditawarkan.

Chef akan mengamati reaksi para tamu terhadap hidangan yang disajikan, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan pengalaman makan dengan preferensi masing-masing.

Kepercayaan kepada chef juga merupakan bagian penting dari pengalaman omakase. Hendaknya pelanggan nggak berekspektasi aku nggak mau makan ini, makan itu…tapi percaya penuh dengan apa yang akan diberikan. Dengan bersikap terbuka untuk menjelajahi dan mengalami hal-hal baru, para tamu akan mampu menikmati makanan omakase dengan sebaik-baiknya. Ini adalah kesempatan untuk mencoba hidangan-hidangan yang mungkin tidak akan dipilih jika memesan dari menu.

Tau sendiri kan kita cenderung ‘cari aman’ untuk memesan menu yang sama terus menerus pada setiap kesempatan datang. Apalagi kalau bahan atau namanya asing, nggak mau coba-coba, ogah rugi.

Omakase juga menjadi cara bagi chef untuk menunjukkan keahlian dan kreativitas mereka. Setiap hidangan tidak hanya dipikirkan dari segi rasa, tetapi juga tampilan dan penyajian. Makanan yang disajikan biasanya mencerminkan bahan-bahan segar yang sedang musim, membuat setiap pengalaman makan menjadi unik dan berbeda.

Kenapa Omakase Mahal?

apa itu omakase

Dari alasan dibuat langsung di hadapan pelanggan dengan bahan-bahan fresh dan sajian ‘nyeni saja sudah cukup menjadi alasan kenapa harga omakase mahal.

Apalagi, pengalaman omakase tidak hanya menawarkan hidangan lezat, tetapi juga menciptakan kenangan dan pengalaman baru. Selain bisa berinteraksi langsung dengan chef (ngobrol, tanya-tanya dan lihat skill showing-nya), kita juga jadi bisa icip banyak varian sushi yang dibuatkan untuk kita sendiri.

Berapa Harga Omakase?

Harga omakase bisa bervariasi tergantung pada restoran dan lokasi. Di Indonesia, misalnya, harga omakase biasanya berkisar mulai 250 ribu hingga beberapa juta rupiah per orang untuk sekian menu.

Ada restoran Jepang yang menawarkan menu omakase dengan harga lebih terjangkau, sementara yang lebih mewah bisa mencapai harga yang lebih tinggi. Biasanya, semakin tinggi kualitas bahan dan pengalaman yang ditawarkan, semakin mahal harganya.

Rekomendasi Resto Omakase

Beberapa rekomendasi resto yang menyediakan layanan omakase di Jakarta:

1. Senju Omakase (Plaza Indonesia)

Restoran ini secara khusus memang menyajikan omakase untuk para pengunjung. Tak hanya sushi, di sini juga tersedia tempura, sashimi, dan makanan tradisional Jepang lainnya. Range harganya tidak sampai Rp 2 juta per orang, kita bisa memilih empat jenis omakase yaitu Kaiseki Lunch Omakase, Muromachi Omakase, Higashiyama Omakase, dan Kamakura Omakase.

2. Hakuren Omakase (Senayan)

Restoran ini menyajikan omakase yang terdiri dari 3 paket. Harga paket paling murah yakni Rp2,3 juta untuk 12 hidangan. Menu terbaik di restoran ini yakni FUJI, yang memberikan pengunjung 18 hidangan, yang dibuat langsung oleh Chef Masayuki Tatemukai.

4. Zutto (PIK)

Restoran ini tarif harganya sekitar Rp2 jutaan untuk pengunjung yang ingin menikmati sajian omakase. Tapi kalau dibawa ke rumah sakit masakin yang abis lahiran sih nggak tahu ya, pasti ada charge khusus lah yaa.. ytta.

5. Wabi-Sabi (Kuningan)

Wabi-Sabi menyajikan berbagai menu sajian omakase yang terjangkau, sekitar 850 ribuan/orang untuk sejumlah set menu yang bisa dipilih.

Sooo, dengan semua keindahan dan keunikan yang ditawarkan oleh omakase, nggak heran jika pengalaman ini semakin populer di seluruh dunia. Omakase bukan sekadar cara makan, tetapi juga sebuah cara untuk menghargai seni kuliner Jepang.

Cocok buat kamu-kamu yang nggak punya clue soal sushi-sushian, atau bingung kalau pilih-pilih menu ya paling cocok pakai sistem omakase ini. Atau buat ciwi-ciwi yang demen banget bilang ‘terserah’ kalau ditanya mau makan apa, yaaa bilangnya ke chef Jepang, pasti dibuatkan sushi enak.

Ya, omakase ini sebuah experience yang mahal dan sangat berkesan. Habis makan dari situ pasti pengen review buat ngasih tahu orang-orang apa itu omakase dan bagaimana pengalamannya. Untuk itu, yaa…pengalaman ini memang ditujukan bagi yang-bisa-bisa-aja. Yang nggak bisa, sudah cukup puas kok dengan AYCE di resto Jepang 😉

6 Comment

  1. Aku tahu omakase dari blognya kak Fanny dcatqueen. Kirain omakase itu penyajian menu porsi imut dan berkali-kali makanya hargae kok lumayan. Ternyata artine terserah chef ya. Yg bikin harga up adalah skill dari chef-nya, gitu kan? Karena bagi mereka memasak adalah sebuah seni.

  2. Interaksi langsung antara konsumen dan chef benar-benar bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, tidak terlupakan. Tentunya juga menjadikan konsumen makin loyal dan bertambah trust pada resto

  3. Cocok buat ciwi2 yang bingung ditanyain “mau makan apa hari ini?”
    Pengalaman mencicip omakase bakal berasa mewah sih ya karena keunikannya juga bikin berkesan.

  4. Masya allah banget ya…

    Nyeni aja sudah cukup jadi alasan suatu hal itu mahal. Dalem sih pernyataan ini.
    Aku bukan penyuka sushi tapi melihat bagaimana ia disajikan aku sukaa

  5. Wah aku sepakat sih. ” nyeni aja udah jadi alasan suatu hal itu berharga”.

    Meski aku buka penyuka makanan sushi tapi aku suka menikmati cara penyajiannya heheh. Ini yg pernah jadi bercandaannya abah anies kan ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *



Share this…