“Nastarnya, Bunda. Glowing dan mulus bikin kepeleset.”
“Tips Olesan Nastar agar Mulus dan Tidak Retak”
“Alhamdulillah, nastarnya berhasil kinclong dan mengkilap.”
Sebagai salah satu yang menempati tahta utama dalam kasta per-kue-kering-an, nastar memang jadi primadona untuk diulik mulai pemilihan nanas untuk selainya sampai ke finishing olesan.
Ada banyak banget tips-tips pembuatan nastar beredar di Google, dan yang paling banyak dicari adalah ‘cara agar olesan nastar mulus dan glowing’. Huff.
Berat sekali tuntutan hidup nastar.
Padahal kue lain nggak ada yang dibebani sedemikian beratnya, haha.
Tentang “glowing” yang dimaksud dalam konteks nastar adalah ketika nastar terlihat mengkilap atau berkilau di permukaannya setelah selesai dipanggang.
Menurut beberapa suhu pernastaran, ada tiga cara pengolesan nastar yang menentukan masa depan si nastar itu sendiri: dioles sebelum dipanggang; dioles saat setengah matang; dan dioles saat sudah matang.
Adapun untuk bahan pengoles, selain bahan utamanya kuning telur, terdapat aneka aliran yang menganut kuning telur saja, ditambah pewarna, pakai cairan (minyak/susu), atau ditambah bahan-bahan lain seperti vanilla dan madu untuk menambah aroma dan taste.
Betul bahwa penampilan itu jadi faktor kunci dalam membuat kue lebih cantik dan menarik sehingga lebih menggoda untuk dimakan (atau dibeli). Ada banyak customer yang tergiring untuk order melihat dari kesan pertama tampilan nastarnya yang mulus, mengkilap, tanpa bruntusan atau retak-retak.
Persis lha ya, kaya lowongan kerja yang minta good looking sebagai syaratnya. Soal kinerja belakangan, yang penting pertamanya enak diliat dulu.
Ya emang siapa sih yang nggak ingin enak diliat? Bukankah estetika juga jadi unsur-unsur keberhasilan suatu produk kuliner? Bahkan ada jurusan culinary arts khusus dan ada profesi keahlian cake decorator yang memang ngurusin soal estetika food ini.
Betul sekali.
Cake, tart, atau pastry yang dibentuk dan dihias sedemikian rupa memang haruslah mengandung dua fungsi: makanan dan estetika.
Sereceh kue kering pun punya bentuk yang berbeda-beda seperti bulan sabit, semprit mawar, atau kembang aster? Kenapa nggak dibuat bulat-bulat saja semua biar gampang dan cepat?
Jawabannya ya karena estetika. Biasanya bentuk akan mengidentifikasi jenis kue, meski kemudian ada yang memodifikasinya.
Lalu kembali ke nastar, kendati pun nastar sekarang punya berbagai bentuk; bulat, lonjong, daun, gulung, bahkan keranjang, dan semua sama enaknya, nastar bulat berkilau seperti mutiara tetap juaranya.
Lalu mulai kapan sih nastar dituntut harus glowing dan mulus?
Bisa jadi, sama halnya dengan istilah glowing di dunia manusia untuk merujuk pada kulit wajah yang mulus, bersih, dan bercahaya. Nastar pun tak luput mengalami tuntutan dari propaganda sosial media bahwa yang bagus itu seperti itu.
Iyaaa, semua gara-gara sosmed yang menciptakan standar baru sebuah nastar.
Capek banget deh semua yang pada dasarnya adalah selera, jadi dibuat standar yang bikin orang berpikir ulang. Membuat mindset nastar glowing lebih enak daripada nastar retak.
Padahal dulu baek-baek aja deh si nastar ini, tetap jadi idola meskipun pupurnya belang betong. Tetap jadi favorit meski retak-retak kaya jalan kabupaten.
Bahkan, pengolesan kuning telur pada nastar bukanlah suatu keharusan. Kita masih dapat menikmati nastar tanpa pengolesan kuning telur, dimana rasa serta teksturnya tetap akan sama. Karena letak rasa bukan pada olesannya, tapi pada selai dan komposisi mentega dengan bahan lainnya.
But, kalau sudah jadi new standard look begini… apa boleh buat. Tetap pede aja untuk nastar-nastar enak yang tidak mulus. Ada jalan lain untuk menghindar dari tuntutan glowing yaitu membuat bentuk nastar yang berbeda sekalian. Tapi tetep penasaran sama nastar bulat menul-menul mengkilap, kan?
Apa pun skincare-nya, nastar tetap pemegang kasta tertinggi di dunia kue kering!
nastar emang si paling populer ketika lebaran.
aku ga masalah kyk gmn bentukannya
yg penting enyaakkk dan matang sempurna!
Betul banget… Apalagi lebaran seperti nastar hidangan kue yg wajib ada nih jadi penampilan kue nastar pun hrs menarik
dan enak agar nanti tamu pada lahap makan nastar
Aku juga paling suka nastar dibanding kue yang lain. Selain rasanya enak, tampilan juga memang harus menarik. Apalagi untuk disuguhkan ke para tamu yang silaturahmi. Thank you banget buat tipsnya.
Nggak bisa dipungkiri, nastar yang gemuk, bulat sempurna dan glowing mmg lebih menarik hati dibandingkan nastar amburadul macam abis tawuran hahahaha.
Cumaaaaa, kebanyakan nastar glowing rasanya nggak seglowing tampilannya. Kadang nanasnya cuma secuil, kadang nanasnya kemanisan, malah nanasnya nggak ada hiiksss.
Meski ada istilah jangan menilai sesuatu dari luarnya aja, tapi kalau untuk kue nastar emang harus terlihat cantik duluan ya. Baru tergugah untuk mencicipinya. Meski enak atau tidak itu tetap relatif ya
Bagi saya, yang penting rasa nastarnya enak, bukan hanya good looking. Cuma, nastar bulat kecil gini memang mudah dikonsumsi. Satu bulatan bisa langsung meluncur ke mulut, bajupun aman dari tebaran tepung.
Mungkin itu juga ya yang buat kue kering lebaran mahal. Karena tampilannya mulus dan cantik. Aku ngga begitu ngeh kalau kemulusan nastar suka jadi tagline penjual biar kebeli nastarnya
Aku suka amazing sama kue sekarang yang dari segi harga, mashaAllah…kejangkau banget dan bentuk kue nastarnya, cantik luar biasa. Mungil siih.. tapi bisa sama ukurannya.
Kalau ditanya rasa, yah… seperti pepatah yang mengatakan “Ada harga, ada rupa”, ini benar adanya.
Kalau rupanya uda canci, harganya super kejangkau, rasanya uda pasti sedikit dikesampingkan.
Tapi bener, standar cantik ini sudah diperoleh dan bikin kue nastr jadi primadona sebagai kue pajangan di rumah saat lebaran tiba.
Memang nastar jadi pemegang kasta tertinggi di kue kering..aslii, maka saya punya nastar dari yang buatan rumahan sampai yang glowing maksimal (baca: mahal), karena anak-anak suka kue keringnya cuma ini juga yang lain kurang
Inilah tantangan terbesar saya kalau membuat kue butuh perjuangan banget menghasilkan kue kering yang enak dilihat. Benar banget
Nastar memang makin glowing makin susah untuk di tolak buat nyobain wkwkw, meskipun kurang suka kue khas lebaran tapi kalau Nastar anak-anak suka banget apalagi yang kuningnya glowing…duh jangan harap bisa bersisa hingga abis lebaran, biasanya langsung ludes seketika.
Hehe iya
Sekarang itu kalau ngomongin nastar, pakai embel embel glowing apa nggak
Tapi bagaimanapun penampakan nastar, pasti jadi kue favorit saat lebaran
Tapi kalau buat aku, kasta tertinggi tetap kastengel sih
Hehe
Mungkin masih ada hubungannya dengan penampilan dan selera orang kali ya mba. Kalau nastarnya cantul, kelihatannya enak, meskipun kadang banyak juga yang zong wkwk
makin glowing nastarnya makin mahal ya, mbak. hehe. jujur nih saya baru tahu nastar ini beberapa tahun terakhir kalau dulu di rumah malah bikin kue nastarnya pakai cetakan bentuk kemiri gitu diisi selai nanas. hihi