Buat Bandungers yang ingin makan batagor Bandung di Malang, bisa coba kedai Sobat Bandung yang menjual duo makanan khas Pasundan ini.
Ada dua lokasi kedai Sobat Bandung di Malang. Satunya di Jalan Tondano F5B27, Sawojajar, yang satu lagi di Jalan Raya Langsep No. 7A. Tinggal pilih aja lokasi terdekat dari posisi kita.
Kebetulan, saya baru menyambangi cabang Sawojajar. Lebih mudah menemukan lokasinya kalau datang dari arah Sulfat ketimbang Rampal.
Sesuai bayangan, menu yang dijual di kedai Sobat Bandung ini ya hanya batagor dan siomay yang diklaim khas Bandung. Tapi klaimnya sesuai nggak, nih? Bisa lanjut baca reviewnya yaah…
Menu Makanan Sobat Bandung
Sayang sekali nggak kepikiran untuk coba dua macam sajian yang ada, yaitu versi bumbu kacang dan kuah. Saya malah pesan dua porsi batagor siomay campur bumbu kacang (ngeblaankk…duh). Baiklah, nggak apa-apa kita cerita soal versi keringan ini aja dulu, ya.
Menu yang ditawarkan Sobat Bandung Sawojajar seperti ini:
Harapannya tentu saja menemukan batagor gendut yang rasanya gurih dan kenyal, dengan siomay yang garing disiram bumbu kacang lembut dan lekoh.
Lalu ini pesanan yang datang:
Pertama kali saya akan mengendus-endus aroma yang dirindukan, wkwk. Aroma jeruk purut ya tentunyaa… karena saya yang nggak terlalu suka bumbu kacang sangat terbantu dengan adanya taste jeruk purut yang menyegarkan.
Review Makanan di Sobat Bandung
Oke, kita makan dulu produk siomay dkk nya. Sejujurnya dari kepadatan isian siomay kukus dan siomay kering-nya udah cukup. Nggak ada yang kopong atau terlalu liat seperti yang abal-abal. Siomay kukusnya pun moist, nggak ketebelan kulit. Kentang dan kol rebus standar lah ya rasanya, tapi kolnya tebel banget ini sampe kenyang.
Lalu menuju ke seonggok batagor yang ukurannya lebih besar daripada yang lain. Agak-agak khawatir awalnya dan ternyata kekhawatiran beneran terjadi. Jauh lebih tebal tahu daripada adonan aci-nya yang hanya di permukaan. Tahunya, jelas-jelas tahu Malang yang tipikal basah dalamnya. Entah mungkin gorengnya yang kurang garing, tapi keduanya (tahu+aci) kurang mewakili batagor yang dibayangkan.
Tadinya, saya pikir saya bisa memotong-motong batagor yang garing jadi beberapa kali suapan. Nyatanya, adonan langsung terpisah dan akhirnya makan satu-satu, makan aci-nya doang, dan makan tahunya doang.
Untuk kekentalan bumbu sudah cukup, meski kacangnya masih geruntulan artinya kudu dikunyah nggak bisa langsung lep. Oh ya, ini defaultnya tawar ya alias ya rasa bumbu kacang jadi kalau mau pedas tambahin sambel, mau manis tambahin kecap sendiri. Tadi saya coba polosan dulu dan hanya tambah kecap sedikit.
Sejauh ini hidangannya masih bisa dinikmati sampai piring tandas. Tidak istimewa tapi kalau buat kangen-kangenan sama batagor Bandung di Malang ya boleh lah. Kalau dibandingkan dengan siomay-siomay-an pinggir jalan sih masih jauh enakan ini. Hanya aja, batagor yang dikangenin masih nggak terjawab.
Untuk minuman, varian di Langsep sepertinya lebih banyak pilihan ketimbang Sawojajar. Kami malah hanya kebagian teh saja, karena yang lainnya nggak tersedia.
Harga dan Jam Buka Sobat Bandung
Untuk satu paket isi 5 itu dijual seharga 25 ribuan. Saya nggak tahu kenapa cabang Langsep lebih mahal dikit daripada cabang Sawojajar. Dari segi harga saya nggak bisa menilai ini mahal atau murah, karena kalau makanan spesifik begini biasanya dicari orang-orang perantauan seperti saya.
Jam buka antar cabang pun berbeda. Yang di Sawojajar buka jam 11 siang – 19 malam, sedangkan di Langsep jam 9.30 – 17.30.
Di Sobat Bandung cabang Sawojajar, kedainya cukup luas, terang, dan bersih. Mudah-mudahan nanti sempat mampir ke cabang Langsep.
Tadinya saya mau bungkus buat di rumah, tapi akhirnya urung dan cukup makan di tempat saja deh.