Asian Food Rekomendasi Restaurant Review

Menikmati Kesederhanaan di Dimsum Uma Yum Cha Malang

Langsung ketebak dong kali ini apa yang mau saya review?

Iya, dimsum.
Dan cuma dimsum.

Karena Uma Yum Cha adalah kedai dimsum, jadi cuma jual dimsum dkk (dan kawan-kawannya ini pun tidak selalu ada). Jadi, mind your expectation juga ya kalau misalnya lagi laper banget, berharap ada makanan berat, jangan dulu ke sini deh.

Uma Yum Cha emang tempatnya santai, sebagaimana filosofi owner aslinya, Uma, yang menambahkan kata ‘yum cha’ pada kedai dimsumnya. Tujuannya sih untuk bersantai-santai selepas kerja sambil ngemil-ngemil kudapan dimsum.

Nyatanya, ya boro-boro santai….kedainya selalu diberondong antrean dan pelanggan datang dan pergi dengan ramai. Nggak ada istilah meja kosong lama-lama, dari sejak saya pertama duduk sampai mau pulang aja, meja sebelah sudah ganti 3x pelanggan.

Warung dimsum yang berasal dari Yogyakarta ini sudah menempati banyak cabang di berbagai kota di Indonesia, termasuk di cabang Malang yang saya datangi ini. Bertempat di Jl. Kunir No. 5, Oro-Oro Dowo, Malang, Uma Yum Cha memiliki tempat yang strategis, sejuk, dan sederhana.

Iyaapp, sederhana. Nggak instagramable yang banyak dekor rustic, classic, cute, industrial atau apalah kalau saya bilang. Karena memang bangunan ex rumah tua ini cuma disekat-sekat dan ditaruh meja-meja dan kursi bakso saja, indoor dan outdoor. Sepertinya sih demi memaksimalkan space ya, karena emang rame banget yang datang dan pergi.

Order & Menu Uma Yum Cha

Untuk pelanggan yang baru datang, kita langsung antre untuk memesan dimsum yang diinginkan. Hitungannya per pcs, jadi kita tinggal bilang aja mau berapa biji dan varian apa saja yang dimau.

Menunya sendiri adalah dimsum ayam, yang dimix dengan udang-lobster, wortel-jamur, kepiting-daging asap. Harganya 3000/pcs.

Selain dimsum, ada bakpao juga yang isinya kacang manis gitu. Per porsinya isi 2 pcs harganya 6000.

Sayang di sini nggak ada angsio (ceker), padahal saya suma banget ceker dimsum kayak di Kakkoi gitu, bumbunya gurih dan cekernya empuk.

Habis memesan, kita diarahkan geser ke kasir untuk pesan minum, bayar, dan langsung bawa makanannya sendiri ke meja. Di sini bisa bayar via QRIS dan tunai (lebih baik harga pas). Saya kurang tahu debit atau transfer apakah bisa juga.

Dan inilah pesanan saya berdua dengan suami… 10 dimsum, 2 bakpao, 2 es teh total hanya 46 ribuan saja.

Disajikan dalam kukusan bambu ditambah dua bungkus dipping sauce ala sambal bangkok homemade, dimsum Uma Yum Cha emang terasa istimewa. Ukuran dimsumnya gede-gede. Rasanya juga endeus gurih, nggak keras kebanyakan tepung atau liat seperti bakso. Kulitnya tipis dan berminyak, dimsumnya pas empuknya. Kalau dingin pun akan tetap empuk digigit dan dikunyah.

Apakah pesan segitu kenyang? Jangan salah, menu tersebut kita ulang kembali alias repeat order, ahahaha. Total masing-masing kita makan 10 biji dimsum dan 2 biji bakpao. Kenyang dah tuh.

Eh tapi khusus yang mau nambah, tidak perlu ikut antrean baru lagi melainkan langsung bilang dan bayar ke kasir, lalu ambil dimsumnya sendiri.

Konon, dulu ownernya awal buka usaha ini tahun 2018 jual dimsum cuma 1000-1500 rupiah saja per bijinya. Mengingat beliau juga berasal dari kalangan mahasiswa, jadi ngerti banget kalau harga jadi kendala. Tapi sekarang harga 3000 pun udah cukup murah banget menurut saya dengan ukuran dan rasa yang enak.

Meski semuanya serba sederhana, dari interior, cutlery, harga, maupun menu yang disajikan, Uma Yum Cha mewakili kesukaan orang kita ngemil-ngemil santai sambil ngobrol kecil (asal udah makan nasi). Pelanggannya pun nggak cuma anak-anak muda dan ojek online kok, keluarga bawa anak kayak saya juga ada. Bisa ikut makan bakpao atau dimsum kalau suka, di Uma Yum Cha Malang juga tersedia baby chair, jadi so happy yaaaa.

Kekurangannya? Mmm, kekurangan Uma Yum Cha Malang, apa yaaa… kayaknya sih di jam buka tutup yaa. Karena saya baru berhasil ke sini setelah datang ketiga kalinya; pertama datang jam 20.00 sudah keburu tutup (padahal di maps tutup jam 21.00), kedua datang jam 13.00 sepi (liat maps sempet ada info buka jam 15.00). Hmmm, kalau lihat pas di TKP sih jam 1-2 siang itu mereka semacam reset ulang entah ganti shift atau apa gitu. Jadi kelihatan sepi kalau dari luar. Tolong diverifikasi lagi yaa, uma…

Usut punya usut, kalau lihat di Instagramnya, katanya informasi jam buka ada di IG Story mereka. Jadii, bisa kali yaa sebelum ke sana ceki-ceki dulu IGs mereka. Meski ini kurang praktis yah daripada kecele aja ya kan.

Lalu ya karena tidak ada menu lain lagi selain dimsum dan bakpao, maka nggak ada alasan buat nongkrong lama-lama apalagi wifian, wkwkwk. Lagi pula meja kita udah ditungguin orang, cuy! Bungkus ajaaahh!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *



Share this…