Sebelum mulai terjun ke dunia baking, pengetahuan saya tentang metode dasar pembuatan cake nul phutul. Makanya saat baca resep saya bingung sendiri. Kok ada yang semua bahan dicampur dari awal, tapi ada juga yang harus mentega-gula dulu yang dimixer. Emang bedanya apa? Kan nanti sama-sama nyampur juga semuanya?
Oh ternyata, pertanyaan awam saya yang kayak gitu membawa ke pengetahuan tentang bagaimana sebuah metode membuat hasil kue yang berbeda-beda.
Membuat cake merupakan sebuah seni yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan kreativitas. Di balik kelezatan dan keindahannya, terdapat teknik-teknik yang menjadi kunci utama dalam menghasilkan cake yang sempurna. Buat para baker rumahan, memahami metode pembuatan cake merupakan langkah awal dalam belajar menjelajahi dunia cake yang penuh dengan petualangan rasa dan tekstur.
Jadi habis baca artikel ini harapannya kita nggak pilih-pilih resep dan terus-terusan pakai metode semua cemplung yaaahh, meski yang itu memang paling gampang >.<
Setidaknya, bisa disimpulkan ada tiga metode dasar pembuatan cake (cake making method), yang masing-masing metode memiliki karakteristik dan keunggulannya sendiri. Patokannya adalah hasil akhir yang kita inginkan maunya seperti apa untuk menentukan pakai metode bikin cake yang mana.
Metode Creaming: Perpaduan Klasik untuk Tekstur Lembut
Metode creaming, yang juga dikenal sebagai metode butter-sugar, merupakan teknik klasik yang intinya adalah mengaduk mentega dan gula hingga pucat dan mengembang. Proses ini menggabungkan udara dan lemak, menghasilkan tekstur cake yang ringan dan lembut.
Cocok buat yang males ngunyah dan inginnya yang lumer-lumer gitu yaahh.
Metode creaming ideal untuk cake yang kaya akan lemak dan gula, seperti butter cake, sponge cake, dan chiffon cake. Keberhasilan metode ini terletak pada proses creaming yang sempurna. Pastikan mentega dan gula diaduk dengan kecepatan yang tepat dan hingga mencapai tekstur yang ideal.
Metode All-In-One: Praktis dan Mudah untuk Pemula
Bagi para pemula yang ingin mencoba membuat cake tanpa ribet, metode all-in-one merupakan pilihan yang tepat. Sesuai dengan namanya, metode ini hanya memerlukan satu wadah untuk mencampurkan semua bahan sekaligus. Praktis dan mudah, metode ini menghemat waktu dan tenaga. Saya paling suka!!
Meskipun mudah, metode all-in-one menghasilkan tekstur cake yang tidak sekuat metode lain, cake yang dibuat dengan metode ini lebih padat dan tidak terlalu mengembang. Jadi yaa, sebagaimana bikinnya mudah, hasilnya juga terlalu ‘standar’ aja.
Contoh cake yang sering dibuat dengan metode ini adalah muffin, banana bread, dan brownies.
Metode Whisking: Tekstur Ringan dan Berongga
Metode whisking, yang juga dikenal sebagai metode sponge, menghasilkan cake dengan tekstur yang ringan dan berongga. Teknik ini berfokus pada pengadukan telur dan gula hingga mengembang dan kental. Proses ini menghasilkan adonan yang penuh dengan udara, sehingga cake yang dihasilkan akan terasa ringan dan fluffy.
Metode sponge ideal untuk cake yang membutuhkan tekstur yang ringan dan berongga, seperti angel food cake dan genoise cake. Keberhasilan metode ini terletak pada proses pengadukan telur dan gula yang sempurna, ringan, dan homogen. Pastikan telur dan gula diaduk dengan kecepatan yang tepat dan hingga mencapai tekstur yang ideal.
Menentukan Metode yang Tepat, Kunci Sukses Pembuatan Cake
Memilih metode yang tepat merupakan kunci utama dalam menghasilkan cake yang sempurna. Bagaimana menentukan harus pakai metode yang mana, balik lagi pertimbangkan jenis cake yang ingin dibuat, bahan-bahan yang tersedia.
Bagi para pemula, metode all-in-one merupakan pilihan yang tepat buat memulai. Seiring dengan bertambahnya pengalaman, kita juga bisa coba metode creaming dan whisking untuk menghasilkan cake dengan tekstur yang lebih kompleks. Intinya jangan takut mencoba, ya!
1 Comment