Tren baru melanda dunia perkopian!
Minimarket, yang dulunya hanya dikenal sebagai tempat belanja kebutuhan sehari-hari, kini berlomba-lomba menjelma jadi tempat tongkrongan asyik dan surga bagi para pecinta kopi. Bukan lagi kopi-kopi kemasan yang ada di rak, tapi kopi minimarket yang diracik fresh di tempat jadi hype yang kekinian.
Kemunculan kopi minimarket ini nggak cuma tren sesaat, namun juga menandakan perubahan gaya hidup masyarakat. Di era yang serba cepat ini, orang-orang menginginkan segala sesuatu yang praktis dan mudah dijangkau. One stop convenience place. Sembari belanja kebutuhan sehari-hari, sambil beli kopi hangat dan sarapan, lalu bisa langsung dimakan di tempat.
Kopi minimarket hadir untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat, dengan menawarkan kopi berkualitas dengan harga terjangkau dan kemudahan akses. Inilah kenapa minimarket modern sebutannya convenience store alias toko yang memberikan kenyamanan buat kita belanja sekaligus menikmati gaya hidup.
Ayo kita jelajahi 4 kopi minimarket paling hits berikut ini!
Point Coffee (Indomaret)
Ini nggak nyangka sih… Point Coffee ternyata banyak banget penggemarnya. Padahal hanya counter kecil di pojokan toko, tapi convenience banget. Duluuu banget waktu awal-awal jadi yang ditunggu-tunggu pas turun kereta di Gubeng, pokoknya harus mampir Indomaret Gubeng buat beli Kopi Baper botolan. Buat bekal jalan-jalan.
Sekarang Point Coffee udah banyak tersedia di Indomaret Fresh, jadi makin convenience karena kita bisa menikmati kopi sambil ngemil buah potong segar, sandwich, atau bahkan nasi lauk yang dihangatkan di microwave. Sayangnya, kursi-kursi di Point Coffee masih sedikit banget…paling banter ya pindah duduk di luar, sambil ngelamun.
Keunggulan Point Coffee ini adalah dia diracik sama barista beneran, yang well trained, bukan kasir yang merangkap bikin kopi (ups!). Jadi yaa wajar aja dari kualitas dan display penyajian, Point Coffee tuh terniaatt banget.
Menu-menu kopi yang ada di Point Coffee cukup beragam, antara lain espresso, picollo, long black, capuccino, caffe dolce, palm sugar latte, dan varian cold brew dalam sebotol kopi Baper (bawa pergi). Untuk menu non-coffee pun lengkap, mulai matcha sampai frappe-frappe-an. My hint favorite is; palm sugar latte less sugar, susu diganti oatmilk… serve hot, superb!!
Dengan range harga mulai 12-35rb rupiah aja udah bisa dapetin kenikmatan kopi dan frappe, siapa yang nggak ngefans coba?
Kopi Lawson (Lawson Station)
Lawson, Inc. adalah jaringan waralaba toko kelontong Jepang (baru tau kan pada? wkwk). Ini nyenengin nih karena suka ada promo kopi 10 ribuan di saat-saat tertentu. Selain kopi minimarket, Lawson juga menyediakan panganan kekinian yang ngehits, seperti odeng, teokbokki, onigiri, paket nasi katsu yang mursidah bingit, bahkan si snack tray yang viral itu!
Dari segi varian menu, Lawson unggul lah ya karena menu-menunya tuh gemeess banget pengen coba semua, enak-enak. Odeng kuah pedas paling enak!! Dia juga punya banyak paket-paketan makan dan minum yang justru lebih affordable daripada beli satuan.
Awal-awal Lawson ada di Malang tuh numpang di pojokan Alfamart dulu, dan hanya menyediakan minuman dan odeng-odengan. Baru setelah animo masyarakat terlihat dia ekspansi dan ambil alih sejumlah lapak jadi Lawson Station yang besar. Telat emang kalau dibanding kota besar ya, haha.
Es susu arabica gayo is my favorite, dan ini tuh menu unik di waralaba sejenis karena biasanya mereka pakai menu yang umum, jarang pakai biji kopi lokal seperti Aceh Gayo gini. Harga paket makan-minum 40 ribuan dengan ambiance nongkrong banget ala-ala drakor, worth to buy kan yaa!
Bean Spot (Alfamart)
Zuzur, di antara semua kopi minimarket, Bean adalah yang paling low grade menurut saya. Pertama karena kok kayak gak niat gitu ya Alfamart bikin kopi-kopian ini? Kedua, Alfa bukannya punya termos di mana customer bisa nyeduh teh/kopi sachetan sendiri? Ketiga, kasirnya (apa barista?) judeeeesss pwol!
Ya memang ini bagaikan kasir yang diminta buat layanin ayam goreng, kukus siomay, dkk di Indomaret sih. Ribet banget juggling dari ngitung kembalian, memastikan pesanan, sembari bikin kopi ditungguin antrean pelanggan lain. Nggak heran kalau mereka jadinya jutek karena pasti capek.
Dari segi varian menu, Bean Spot nggak banyak menyuguhkan kebingungan pada customer. Standar aja, kopi item, kopi susu, kopi rasa-rasa, dan matcha. Yang paling mending sih Kopi Djadoel, cobain aja… double shot espresso lumayan bikin melek. Sensasinya yaaa okelaahh, kalau pas di jalan ngantuk dan butuh ngopi beneran sambil numpang pipis atau jajan-jajan ciki. Cocok dengan taglinenya: coffee to go!
Untuk harga, juara! Paling murah! Belasan ribu aja udah dapet satu cup kopi minimarket yang bisa memenuhi dahaga anak kopi.
Sayangnya Bean Spot ini kayak belum digarap serius oleh Alfamart sendiri untuk jadikan spot tongkrongan. Nggak ada tempat duduk coy, kalau pun ada tuh hanya di Alfa-Alfa tertentu aja dan itu juga surem banget isinya cowok-cowok ngopi dan rokokan, sambil numpang nyolok hape. Nggak fancy gitu loh, hahahah.
FamiCafe (Family Mart)
Indomaret kayaknya kudu belajar dari konsep Family Mart yang ngasih spot nongkrong jauh lebih banyak dengan colokan listrik di tiap meja. Efeknya, pelanggan jadi ngerasa betah untuk melakukan banyak hal di situ-situ aja mulai sarapan, work from cafe, meeting, nugas, sampai waktunya makan siang. Semua bisa diprovide sama Family Mart.
Alfamart juga mesti belajar memisahkan kasir belanja dan kasir kopinya (sekaligus baristanya). Udah dibagi dua aja FamiMart masih antre kok, apalagi kalau disatuin bisa-bisa asam lambung duluan nunggu makanan minumannya ready.
Senang sekali baca bio Instagramnya Family Mart dengan statement “FamilyMart is the first convenience store providing food and beverages that is Halal Certified” which means, ngga ada alkohol dong di menunya? Menu-menu di FamiMart mungkin tidak jauh beda sama Lawson, tapi odeng pedasnya bagi saya masih lebih enak Lawson.
Menu makan siang yang proper (dari segi porsi dan rasa), cemilan-cemilan mengenyangkan mulai lemper sampai blueberry cream cheese, Family Mart emang menyenangkan. Menu kopi minimarket di sini sih nggak aneh-aneh, sesederhana menu standar yang selalu ada di semua kafe, plus signature Kopi Susu Keluarga yang ternyata lebih enak jika susunya diganti oatmilk.
Harga kopinya mulai dari 15 ribuan aja, dengan cup yang nampak lebih besar dan lebih fancy, heheh. Sama-sama dari Jepang seperti Lawson, kini mengerti kan, tingginya aktivitas dan mobilitas Japanese people gimana, sampai banyak aktivitas saja dilakukan di satu tempat.
Saya suka konsep kopi minimarket ini, karena retail bisa menjawab kebutuhan gaya hidup masyarakat dan meningkatnya pengetahuan publik tentang perkopian. Dari keempat kopi minimarket di atas, saya paling suka dengan FamiCafe dari sisi store ambiance, menu, dan rasa. Tapi kekurangannya, di store mana pun antre sehingga kita perlu nunggu dengan perut meronta-ronta. Yang paling enak makanannya Lawson, yang paling tidak antre adalah Point Coffee, jelas ya karena baristanya hanya melayani beverages, tanpa makanan, dan yang paling standar ya Bean Spot.
Kalau kamu, favoritnya yang mana?
2 Comment